Jul 24, 2015

Cuma Disuruh Bersyukur

Saya baru saja menjadi seorang sarjana (Juli, 2015).
Namun, yang jadi sorotan di tulisan kali ini bukanlah kelulusannya, tapi proses mendapatkan gelar sarjana itu.
Sebuah kata yang tidak asing, yaitu skripsi.

Selama pengerjaannya, banyak hal yang membuat perasaan saya bercampur aduk.
Perasaan sedih, senang, kecewa, marah, bahkan sempat merasa sakit hati secara bergantian muncul di dalam kehidupan per-skripsi-an saya.
Senang karena akhirnya ada progress, tapi sedih karena ternyata mengerjakan skripsi tak semudah yang dibayangkan.  Saya juga merasa kecewa, marah, bahkan sempat merasa sakit hati karena banyak sekali hal-hal yang tidak sesuai dengan rencana. Adakalanya juga saya bingung harus berbuat apa karena ada kaitannya dengan orang lain.
Walaupun begitu banyaknya rintangan dan cobaan yang menghadang, saya selalu menemukan keajaiban, yaitu kemudahan-kemudahan.
"Every clouds does have a silver linings" memang dan saya merasakan hal tersebut.
Sering saya menemukan jalan buntu dalam mengerjakan skripsi, tapi ajaibnya (alhamdulillah) selalu ada petunjuk untuk terbebas dari kebuntuan tersebut. Hal ini sering terjadi ketika saya sudah berada di titik pasrah (note : pasrah disini bukan berarti tidak melakukan usaha loh ya)

Setelah berbincang dengan beberapa teman, kebanyakan dari mereka juga merasakan hal yang serupa dengan saya.
Walaupun bentuk keajaiban dan rintangan dari mereka berbeda-beda.
Saya sebenarnya juga salah menilai proses pengerjaan skripsi teman-teman hanya dari 'kulit'nya. Tidak jarang di dalam hati saya terucap 'kok dia kayaknya gampang banget ya skripsinya', 'kok dia cepet banget ya udah bisa seminar 2', 'kok dia ini', 'kok dia itu', dan hal-hal lainnya yang mengarah kepada rasa iri. Namun setelah berbincang dengan yang bersangkutan akhirnya saya tersadar. Mereka juga tetap mengalami kesulitan. Memang saya rasa ada yang memliki kesulitan jauh lebih mudah dibandingkan dengan kesulitan yang saya hadapi, tapi tidak sedikit juga yang mengalami kesulitan jauh lebih susah dibanding saya.
Hal ini membuat saya paham bahwa "rumput tetangga pasti adakalanya tidak hijau, walaupun terlihat hijau".
Memang Tuhan tidak akan memberikan cobaan diluar kesanggupan manusia dan sebenarnya manusia cuma disuruh bersyukur terhadap apa yang telah diberikan oleh Tuhan kepadanya.

No comments:

Post a Comment